Pendapat Saya Kenapa Saya Pindah Dari Sublime Text 3 ke Visual Studio Code
Asslamualaikum warahmatullah hiwabarakatuh
Di sini saya ingin bercerita kenapa saya pindah dari sublime text 3 ke visual studio code untuk kegiatan coding saya sehari-hari
Inilah salah satu alasan terbesar saya untuk pindah "tambatan Hati" wkwkwkw.
Awalnya saya mengetahui bahwa Visual Studio Code banyak fitur yang tidak ada pada Sublime Text 3 dari teman saya, dia menyarankan saya untuk mencoba ngoding dengan visual studio code. Lalu dia memberi saya referensi video pengenalan Visual Studio Code, dan lama-kelamaan saya mulai tertarik pada Visual Studio Code. Akhirnya saya download lah Visual Studi Code.
Yaps teman-teman, mendengar kata-kata GRATIS saya merasa sangat senang. Entah kenapa ketika saya mendengar bahwa Visual Studio Code ini Gratis, saya semakin penasaran untuk "PDKT" dengannya. yang tentunya berbanding terbalik dengan Sublime Text 3 yang berbayar.
Saya merasa terbantu dengan vasilitas ini, karena saya bisa merubah tampilan sesuai dengan karakter saya. Dan tentunya semakin menambah kecintaan saya terhadap software ini.
Meskipun pada Sublime Text 3 juga banyak sih, tapi entah kenapa saya lebih tertarik dengan Colour Scheme yang di sediakan oleh Visual Studio Code😄. Dan semakin menambah semangat saya untuk ngoding.
Fitur ini saya ketahui dari guru pembimbing saya, waktu itu beliau menyarankan kepada saya agar menginstal plugin agar meminimalisir eror karena Typo. Pada saat itu saya belajar menggunakan FrameWork LARAVEL, dan ternyata memang benar lebih cepat untuk menuliskan perintah-perintah, di bandingkan teman saya yang masih menggunakan Sublime Text 3.
Plugin ini memberikan warna pada setiap awal dan akhir tanda kurung, dengan bantuan plugin ini kita dapat mengetahui awal dan akhir tanda kurung yang kita buat karena . Saya merasakan manfaat dari plugin ini saat ngoding dengan JavaScript, karena saya butuh banyak buka tutup kurung.
Plugin ini menurut saya sangat berguna bagin teman-teman yang (agak malas) dalam merapikan code atau script. Karena dengan meng klik CTRL+S atau save, code kita sudah tertata rapi secara default atau sederhana nya membantu kita untuk formating code kita.
Ini bagaikan jalan pintas menuju ke surga, bagi yang malas untuk menata script Hehehe😁.
Extension yang tidak hanya menampilkan website teman-teman menjadi lebih mudah, misalkan teman-teman biasanya melakukan edit itu website nya harus tekan Alt + tab untuk berpindah dari text editor dengan web tampilan. Jadi dengan adanya extension ini teman-teman tidak perlu untuk me-reload lagi. Extension ini mempunyai server lokal sendiri dari Visual Studio Code. jadi, teman-teman bisa menampilkan nya langsung secara live begitu kamu save project website nya akan berubah atau ter-reload otomatis. Sangat menarik kan teman-teman😅.
9. Intellisense For CSS Clasname
Ini sangat membantu untuk para web designer, apalagi untuk teman-teman yang menggunakan framework bootstrap jadi kita bisa melihat ada kelas apa saja yang ada dialam file css yang sudah kita panggil atau kita bisa melihat file yang ada di class tersebut.
10. Auto Rename Tag
Ini sangat membantu ketika teman-teman ingin mengganti sebuah tag, misalkan ada tag <h1>Heading</h1> kamu mau ganti tag <h1></h1> nya menjadi <h2></h2> kamu hanya cukup ganti tag <h1> yang di depan nya saja dan penutup tag nya akan otomatis terganti tag nya sesuai dengan yang kamu ganti. ini lah gambar riview nya.
Itulah teman-teman, pendapat saya tentang mengapa saya pindah dari Sublime Text 3 ke Visual Studio Code. Saya bukan bermaksud untuk merendahkan Sublime Text 3 maupun bagi pengguna Text Editor tersebut, menurut saya Sublime Text 3 juga bagus dan banyak plugin yang tersedia di Sublime Text 3 secara default tapi tidak tersedia di Visual Studio Code.
Semua itu tergantung selera teman-teman, misalnya ada yang suka sama Soto dan ada juga yang suka sama Bakso. Kita tidak bisa meminta seseorang untuk mengikuti kemauan kita, begitu juga sebaliknya.
Yang terpenting berjalan bersama dan saling menikmati perbedaan, karena berbeda itu indah kawan 😎.
Sekian yang bisa saya sampaikan, kurang lebihnya saya minta maaf yang sebesar-besarnya kepada teman-teman semua. Tiada maksud lain selain berbagi pengalaman. Karena dengan berbagi kita dapat mengamalkan ilmu yang kita dapat supaya berguna bagi khalayak ramai.
Asslamualaikum warahmatullah hiwabarakatuh
Di sini saya ingin bercerita kenapa saya pindah dari sublime text 3 ke visual studio code untuk kegiatan coding saya sehari-hari
1. Banyak fitur yang tidak saya temukan di Sublime Text 3
Awalnya saya mengetahui bahwa Visual Studio Code banyak fitur yang tidak ada pada Sublime Text 3 dari teman saya, dia menyarankan saya untuk mencoba ngoding dengan visual studio code. Lalu dia memberi saya referensi video pengenalan Visual Studio Code, dan lama-kelamaan saya mulai tertarik pada Visual Studio Code. Akhirnya saya download lah Visual Studi Code.
2. Visual Studio Code Itu GERATISSS (Open Source)
Yaps teman-teman, mendengar kata-kata GRATIS saya merasa sangat senang. Entah kenapa ketika saya mendengar bahwa Visual Studio Code ini Gratis, saya semakin penasaran untuk "PDKT" dengannya. yang tentunya berbanding terbalik dengan Sublime Text 3 yang berbayar.
3. Menu Yang Bisa di Ubah Sesuai Dengan Kebutuhan Kita
Saya merasa terbantu dengan vasilitas ini, karena saya bisa merubah tampilan sesuai dengan karakter saya. Dan tentunya semakin menambah kecintaan saya terhadap software ini.
4. Terdapat Banyak Colour Scheme
Meskipun pada Sublime Text 3 juga banyak sih, tapi entah kenapa saya lebih tertarik dengan Colour Scheme yang di sediakan oleh Visual Studio Code😄. Dan semakin menambah semangat saya untuk ngoding.
5. Banyak Plugin Yang Membantu Kita Ngoding Dengan Frame Work
Fitur ini saya ketahui dari guru pembimbing saya, waktu itu beliau menyarankan kepada saya agar menginstal plugin agar meminimalisir eror karena Typo. Pada saat itu saya belajar menggunakan FrameWork LARAVEL, dan ternyata memang benar lebih cepat untuk menuliskan perintah-perintah, di bandingkan teman saya yang masih menggunakan Sublime Text 3.
6. Adanya Plugin Bracket Pair Coloraize
Plugin ini memberikan warna pada setiap awal dan akhir tanda kurung, dengan bantuan plugin ini kita dapat mengetahui awal dan akhir tanda kurung yang kita buat karena . Saya merasakan manfaat dari plugin ini saat ngoding dengan JavaScript, karena saya butuh banyak buka tutup kurung.
7. Adanya Plugin Beautify
Plugin ini menurut saya sangat berguna bagin teman-teman yang (agak malas) dalam merapikan code atau script. Karena dengan meng klik CTRL+S atau save, code kita sudah tertata rapi secara default atau sederhana nya membantu kita untuk formating code kita.
Ini bagaikan jalan pintas menuju ke surga, bagi yang malas untuk menata script Hehehe😁.
8. Live Server
Extension yang tidak hanya menampilkan website teman-teman menjadi lebih mudah, misalkan teman-teman biasanya melakukan edit itu website nya harus tekan Alt + tab untuk berpindah dari text editor dengan web tampilan. Jadi dengan adanya extension ini teman-teman tidak perlu untuk me-reload lagi. Extension ini mempunyai server lokal sendiri dari Visual Studio Code. jadi, teman-teman bisa menampilkan nya langsung secara live begitu kamu save project website nya akan berubah atau ter-reload otomatis. Sangat menarik kan teman-teman😅.
9. Intellisense For CSS Clasname
Ini sangat membantu untuk para web designer, apalagi untuk teman-teman yang menggunakan framework bootstrap jadi kita bisa melihat ada kelas apa saja yang ada dialam file css yang sudah kita panggil atau kita bisa melihat file yang ada di class tersebut.
10. Auto Rename Tag
Ini sangat membantu ketika teman-teman ingin mengganti sebuah tag, misalkan ada tag <h1>Heading</h1> kamu mau ganti tag <h1></h1> nya menjadi <h2></h2> kamu hanya cukup ganti tag <h1> yang di depan nya saja dan penutup tag nya akan otomatis terganti tag nya sesuai dengan yang kamu ganti. ini lah gambar riview nya.
Itulah teman-teman, pendapat saya tentang mengapa saya pindah dari Sublime Text 3 ke Visual Studio Code. Saya bukan bermaksud untuk merendahkan Sublime Text 3 maupun bagi pengguna Text Editor tersebut, menurut saya Sublime Text 3 juga bagus dan banyak plugin yang tersedia di Sublime Text 3 secara default tapi tidak tersedia di Visual Studio Code.
Semua itu tergantung selera teman-teman, misalnya ada yang suka sama Soto dan ada juga yang suka sama Bakso. Kita tidak bisa meminta seseorang untuk mengikuti kemauan kita, begitu juga sebaliknya.
Yang terpenting berjalan bersama dan saling menikmati perbedaan, karena berbeda itu indah kawan 😎.
Sekian yang bisa saya sampaikan, kurang lebihnya saya minta maaf yang sebesar-besarnya kepada teman-teman semua. Tiada maksud lain selain berbagi pengalaman. Karena dengan berbagi kita dapat mengamalkan ilmu yang kita dapat supaya berguna bagi khalayak ramai.
Asslamualaikum warahmatullah hiwabarakatuh
Komentar
Posting Komentar